Friday, November 8, 2013

Review: Selamat Datang Cinta by Odet Rahmawati



Judul: Selamat Datang Cinta
Penulis: Odet Rahmawati
Penerbit: GagasMedia
Halaman: 232pg
Harga: IDR 35,000 
Rating: 3/5







Tertinggal sendiri di belakang ketika yang lain telah melangkah maju. Mungkin itu yang sedang dialami Alona yang tak bisa melupakan, lebih tepatnya melepaskan kenangan akan sang mantan. Tiga tahun belakangan Alona meyibukkan diri bekerja. Sayangnya kenangan akan dia yang pergi selalu datang menghampiri. Alona terpaksa datang ke tempat kenangan mereka tersimpan karena alasan pekerjaan. 


Kalau menurut lo itu adalah cara terbaik untuk lari dari kenangan, nggak akan pernah berhasil. Kenangan itu ada di kepala, Bas. Maka ke mana pun lo pergi, mereka ikut serta bersama lo.


Ucap Alona pada sahabat yang kini sedang kabur ke Yogyakarta karena masalah keluarga, Bastian. Bastian sahabat Alona sedari kecil yang selalu ada disampingnya kapanpun dibutuhkan. Ia lari dari rumah setelah pertengkaran besar dengan orangtuanya, kabur ke Yogyakarta dan bertemu Alona. 


Kehidupan kadang kayak secangkir kopi, ya. Ada rasa kesat-manis-pahit- hangat.
Bastian, memiliki rasa lebih dari sekedar teman. Sejak lama rasa itu ada, dan sejak itu pula Alona tak sadar. Ia berusaha membuat Alona melihat dirinya, menyadari keberadaannya lebih dari, sahabat. Di sela kedekatan yang mulai terbangun antara Alona dan Bastian, Galih -mantan Alona- justru kembali dan meminta Alona kembali padanya. Membawa kembali kenangan-kenangan yang hampir tergantikan oleh Bastian.

Alona, harus memilih. Masa depan yang menunggunya, atau masa lalu yang menjemputnya kembali...





Klise. Itu kata pertama yang ada di kepalaku ketika memasuki bab I. Tanpa mengintip akhir ceritanya pun, aku dapat menebak alur cerita ini. Dan ternyata dugaanku benar. Terlalu banyak cerita yang mengangkat alur seperti ini sehingga tidak ada efek kejutnya secara alur. Namun, sisi baiknya adalah penulisan yang jarang ada typo sehingga nyaman dibaca. 

Selain alur yang klise, menurutku beberapa bagian novel ini terlalu cheesy sehingga aku seperti merasa aneh ketika membaca dan tidak bisa mengalun bersama ceritanya. Bagiku ada beberapa bab di mana aku merasa seperti terpenggal. Ketika terlalu fokus pada kisah Alona dan masa lalunya, atau Bastian yang kabur dari rumah. Seperti benar-benar cerita berbeda yang kemudian disatukan. Selain itu ada bagian yang aku rasa menggantung. Seperti masalah tak terselesaikan yang bukannya berefek penasaran namun lebih ke arah mengusik. Aku juga sengaja melewati beberapa halaman yang tidak ada dialognya karna menurutku itu agak membosankan.

Tiga bintang untuk novel ini, 1 untuk covernya yang menarik perhatian, 1 untuk pembawaannya yang nyaman, dan bintang terakhir untuk typo yang tidak ada (atau mungkin aku nggak sadar :p ). Selebihnya menurutku, meski originalitas tidak bisa dipaksakan, tapi paling tidak harus ada yang berbeda di setiap cerita :)) 


2013agneskoo

No comments:

Post a Comment