Saturday, November 16, 2013

Review: Éclair by Prisca Primasari

Judul: Éclair: Pagi Terakhir di Rusia
Penulis: Prisca Primasari
Penerbit: GagasMedia
Halaman: 236
Harga: IDR 36,000
Rating: 3.5/5







Tahun 1997 di Rusia. Katya dan Sergei akan segera menikah. Namun adik Sergov terbaring sakit dan bisa jadi ia tidak dapat menghadiri pernikahan kakak dan sahabatnya itu. Keinginannya satu, bertemu dengan sahabat-sahabatnya. 
Sahabat yang membencinya.

Katya berinisiatif untuk mencari kedua sahabat yang juga membenci dirinya itu, Kay dan Lhiver. Ia pergi ke Inggris untuk menemui Kay. Malangnya, Kay sedang terlibat dalam kasus pidana dan mau tidak mau Katya harus membantunya. Waktu semakin menipis menjelang pernikahan Katya dan Sergei. Ia masih harus mencari Lhiver yang berada di Indonesia. 


Meski lelah, ia berusaha membuat Lhiver mau menemui Stepan - adik Sergei, dan Lhiver sangat membenci mereka. Ia menghindari sahabat-sahabatnya itu selama 2 tahun. 

Tapi kebahagiaanmu tidak sebesar kesedihanmu.

Lhiver berulang kali menolak. Dan dalam setiap penolakannya itu, Stepan mulai kehabisan waktu menunggu kedatangan mereka. Kebencian mendalam tertanam dalam dirinya. Bagi Lhiver, mereka telah merenggut orang yang paling dicintainya. Meski memaafkan pun, mereka tak akan bangkit. 

Kadang, masa lalu memang lebih indah dari masa sekarang. Dan bila ada hal yang membahagiakan sekaligus menyedihkan untuk dipikirkan, itu adalah masa lalu yang indah...
edited by me

Uhuhuhu. Ini kali kedua ku membaca cerita dengan setting 90an (setelah Notasi). Entah kenapa, setting tersebut membuatku sulit masuk ke dalam cerita untuk bisa membayangkannya. Mungkin karna pada tahun 97 aku belum lahir :p. Gaya menulisnya terkesan berat dan kurang santai membuatku agak jenuh. Namun konfliknya menarik karna kental dengan nuansa persahabatan. 

Awalnya aku agak sulit mengingat nama tokoh yang menggunakan Bahasa Rusia. Jadi konsentrasiku agak pecah ketika mencoba mengingat ini tadi siapa ya. Aku juga melewati banyak halaman terutama ketika flashback dan mengungkit sejarah. Di otakku tiba-tiba saja melintas kalimat "udah cukup deh belajar sejarah di sekolah" u,u . Alurnya tidak terduga membuatku menebak-nebak dan akhirnya selesai di halaman terakhir (meski banyak yang diloncat).

Di luar bahasa yang menurutku berat dan setting yang berbeda zaman dengan pembacanya (aku :d) serta tak lupa sisipan sejarah singkat di akhir, buku ini mampu membuatku menerka-nerka alurnya dan menyadari pentingnya arti sahabat sehingga kuberikan 3.5 bintang~ yeayyy! Walau tidak membekas, tapi rasanya menarik membaca cerita dari latar waktu berbeda dan dibawa ke masa lalu. (⌒-⌒; )



2013agneskoo

No comments:

Post a Comment