Friday, January 17, 2014

Phiampetition: Phiam Joins Competition!!


Penerbit Haru adalah penerbit favoritku. Ehm…perkenalanku dengan dunia membaca dan jadi suka banget baca novel. Dulu aku anti banget sama yang namanya baca buku, apalagi novel. Menurutku buku tebal dan isinya itu-itu saja. Dan menurutku (dulu) novel itu sudah tebal, berseri, ga ada gambar pula! Yang aku pertanyakan saat itu “Kenapa sih orang suka baca ginian?” hahaha. Tapi mungkin memang karma, sekarang justru addicted dengan baca novel.  Awal mulanya ketika temanku (namanya Jasmine :p) membawa salah satu buku terbitan Haru ke sekolah, dan saat itu aku masih kelas 6 (masih bocah banget hahaha). Sebagai anak kecil yang penasaran sama barang bawaan temannya, aku akhirnya meminjam buku yang dibawa Jasmine dan iseng membacanya. 
Sebenarnya saat itu aku belum selesai membaca, padahal sudah lebih dari 1 bulan dia membawa buku itu ke sekolah (dulu baca buku memakan waktu yang benar-benar gak sebentar cx), akhirnya saat ke toko buku, aku minta mama membelikan novel tersebut. Berkat satu novel Haru itu, aku jadi suka baca novel dan selama 2 tahun percaya atau nggak, novel yang kubeli semuanya terbitan Haru (selain memang bagus, aku juga belum tahu banyak soal buku dan gak tahu penerbit yang bagus lainnya hihi ^^). 

Dan tidak terasa sudah 3 tahun sejak aku mengenal Haru. Wuih..kalau bayi, 3 tahun itu sedang masa imut-imutnya ^^)/(>,<

Happy 3rd Anniversary Haru!! 
Dari semua buku Haru yang aku punya, 3 buku Haru favoritku berikut adalah buku-buku favoritku 

1. Seoulmate by Lia Indra Andriana

Jadi novel inilah yang merupakan novel pertamaku hohoho. Selain punya kenangan sebagai novel pertama, tentu banya hal lain yang membuatku menempatkannya sebagai posisi pertama.
Cover. Don’t judge a book by its cover, ya memang ini berlaku untukku tapi the first thing you see from a book is its cover. Jadi mau tidak mau kalau cover buku itu sendiri bagus tentunya akan menambah selera untuk memilikinya kan? Saat melihatnya di sekolah saat itu, aku penasaran karena melihat covernya yang unik, lucu, dan manis. Cover Seoulmate memiliki warna yang cenderung soft dan komposisi di dalamnya tidak terlalu ramai. Penggambaran tokoh dengan kartun juga menambah kesan cute. Belum lagi kartun Jang yang digambarkan sangat mirip dengan Jang Geunsuk. Ternyata Kak Lia merupakan penggermanya toh :p. Di buku ke-2 Seoulmate (Seoulmate is You), aku sebenarnya menantikan cover manis seperti buku pertama. Sayangnya, sang ilustrator di buku pertama tidak mendesain buku ke-2 dan sepertinya ia juga tidak mendesain cover-cover buku Haru lainnya (sejauh yang aku amati dari semua buku Haru yang pernah aku baca).

Alur cerita. Buku ini memiliki genre romance-fantasy secara garis besar dengan bumbu komedi di dalamnya. Meski dengan genre romance, sebagai anak SD dulu, aku tidak merasa berat membacanya namun justru merasa fun dan tertarik. Pembawaan sang penulis yang tidak terkesan dipaksakan serta isi ceritanya yang ringan membuatku semakin jatuh cinta.

Detil-detil kecil. Dalam sebuah buku ilustrasi kecil yang biasanya terdapat di awal bab baru sangat membantu aku secara pribadi untuk refresh mata setelah membaca tulisan berderet-deret. Di buku ini ilustrasi itu berupa hantu cute yang melayang. Simpel tapi sesuai tema. Karena buku ini berlatar di Korea, tentu saja ada selipan bahasa-bahasa Korea. Bagi orang awam, aku merasa kosakata dalam bahasa Korea di dalamnya tidak menyulitkan.

Overall. Aku tentu saja suka sekali pada buku ini dan pada penulisnya yang juga menjadi salah satu penulis favoritku, Lia Indra Andriana. Sejak membaca Seoulmate, buku-buku karyanya menjadi barang wajib untuk dikumpulkan :3 Aku juga sudah beberapa kali re-read buku ini dan tetap saja nggak bosan.
ps: dan sepertinya saat kali pertama aku membacanya, aku sempat menangis di akhir cerita.

2. Cheeky Romance by Kim Eun Jeong

Cover. Warna yang dipakai lebih dominan cerah. Gambar yang dipakai juga menurutku sanagt menceritakan ceritanya sendiri. Meskipun tidak terlalu menjadi cover buku favoritku, tapi covernya cukup menggoda dan membuat calon pembacanya penasaran.

Alur cerita. Awalnya melihat buku setebal ini, aku cukup pesimis untuk tidak merasa bosan. Dan benar saja, berjalan 100 halaman aku mulai merasa jenuh. Bukannya tidak bagus, tapi kurasa aku belum mendapatkan mood membaca pada saat itu. Karakter menulis Kim Eun Jeong kalau menurutku lambat, namun hal itulah yang berusaha ditampilkan agar sang pembaca tenggelam di dalamnya. Memasuki pertengahan, akhirnya aku benar-benar tenggelam karena lelucon yang ada di dalamnya. Banyak twist manis yang membuatku penasaran pada akhir ceritanya. Meski ingin tahu, aku merasa enggan mengakhiri buku ini. Sekitar 150 halaman terakhir aku benar-benar dibuat jatuh cinta oleh buku ini. Dan saat memasuki ending cerita, tentu saja aku sulit untuk move-on dari buku ini. Secara originalitas, aku rasa novel rom-com yang satu ini setiap tokoh memiliki karakter yang kuat sehingga sampai saat ini aku tidak bisa membandingkannya dengan karakter novel lainnya. Selain itu jalan ceritanya cukup unpredictable. Ini bukan kisah cinta segitiga tapi tetap saja ada rintangan yang membuatku amat penasaran.

Sedikit yang menyulitkanku membaca novel ini, karena jumlah halaman yang cukup tebal aku sebenarnya berharap agar ukuran font yang digunakan sedikit lebih besar. Saat membaca tentu saja ada satu titik jenuh, ditambah dengan ukuran font dengan jarak yang rapat tentu menghambat, kan?

Overall. Dari ketiga novel Kim Eun Jeong yang telah diterjemahkan dan diterbitkan Haru ini adalah novel favoritku. Setiap kali ada yang mau meminjam novel dariku, ini salah satu buku yang aku recommend dibaca karena sesuai dan tidak berat untuk remaja seusiaku =)) “Seruu dan lucu bangeettt!”, itu komentar teman-teman yang sudah pinjam hihi ^^


3.  Bi! by Fei

Cover. Pertama kali lihat langsung berpikir bahwa buku ini memiliki cover yang simple tapi attractive. Warna orange yang dipakai menurutku pas, tidak terlalu pucat dan tidak terlalu mencolok sehingga membuat sakit mata. Meskipun simple, tapi ini termasuk cover novel favoritku. Mungkin karena tidak banyak yang bisa diceritakan dari cover itu sendiri sehingga bagi yang belum baca menjadi penasaran.

Alur cerita. Kali ini nuansa fantasy yang diangkat oleh cerita ini. Sejak membaca sinopsisnya saja sudah membuat penasaran dan bertanya-tanya siapa sosok si hantu ini. Memulai beberapa lembar pertama yang sebenarnya terkesan kabur justru bukan membuatku bingung tetapi jadi tambah semangat untuk mengetahui rahasia-rahasia itu. Menurutku isi ceritanya sangat unpredictable. Menarik dan tidak membosankan. Ukuran yang pas juga menjadi factor pendukung. Mungkin bukunya sengaja dibuat tipis karena endingnya membuatku berharap semoga dibuat sekuelnya :p (request tersendiri nih). Kalau soal karakter penulisnya dalam menuangkan ide-ide, aku sendiri merasa tipe menulisnya mirip dengan Lia Indra Andriana dan Orizuka dari segi ‘ringan’-nya itu. Kak Fei berhasil membuat aku terus membaca dan tidak merasa bacaan ini ‘berat’, benar-benar mengalun pokoknya!

Yang lucu adalah, aku merasa bahwa aku pernah mendengar nama tokoh yang bernama ‘dokkaebi’. Dan ternyata aku mendengarnya dari salah satu home shopping hahaha. Hmm..dan “Bi” berarti hujan dalam bahasa Korea, sehingga aku kira ceritanya tentang hujan. Ternyata tidak ada sangkut pautnya dengan hujan.

Overall. Aku sangat suka karena ini satu-satunya novel dengan genre fantasy pure yang diterbitkan Haru. Benar-benar tidak mengecewakan meskipun tadinya aku hanya coba-coba membaca karya Fei. Komentar teman-teman yang sudah pernah membaca ini juga sangat baik (buku ini juga aku recommend ke teman-teman dan list yang mau pinjam masing panjaaang lho :d). Semoga buku ini ada sekuelnya karena aku masih penasaran akan kelanjutan kisahnya yang menurutku agak gantung.

Sejauh ini aku punya 20 buku yang sudah diterbitkan Haru. Semuanya adalah buku fiksi campuran dari novel terjemahan dan novel lokal dengan berbagai genre. Secara garis besar tentu saja tidak mengecewakan :D. Dua di antara novel Haru yang aku miliki merupakan hadiah dari memenangkan lomba, dan aku bisa memilih sendiri hadiahnya. Saat itu aku meminta Sweet Melody series. Dan ini beberapa buku yang ada di rak bukuku, sisanya lagi dipinjam :p





Saranku untuk Haru adalah untuk beberapa novel terjemahan yang cenderung tebal, ukuran font dapat diperbesar sehingga tidak menyulitkan pembacanya. Aku juga sangat berharap semoga cover novel semacam “Seoulmate” bisa kembali dibuat. Entah kenapa aku sangat suka cover seperti itu *^*. Untuk kekurangan sendiri, aku merasa kebanyakan buku yang diterbitkan Haru bergenre romance dan belum banyak yang ditujukan bagi pembaca remaja sepertiku. Karena itu aku agak sulit untuk memilih buku dan aku juga dulu belum tahu bahwa novel yang kubeli ternyata kategori dewasa muda dan bahkan dewasa. Contohnya saat aku membeli novel “After D-100” dan “4 Ways to Get a Wife”, kedua novel tersebut adalah novel dewasa, namun karena saat aku membelinya aku belum mem-follow twitter Haru sehingga aku tidak tahu bahwa kategorinya tidak sesuai umurku. Cover novel-novel di atas juga tidak menunjukkan tanda bahwa keduanya merupakan novel bergenre dewasa. Karena alasan itulah aku tertarik karena memang covernya yang manis menurutku. Ketika membaca aku baru sadar bahwa itu adalah novel romance dewasa huh :c (padahal sebenarnya novel-novel itu bagus dan di luar mark ‘dewasa’-nya aku suka).

Kedepannya aku sangat berharap bahwa novel yang diterbitkan Haru memiliki genre yang beragam, tidak hanya terpaku pada romance. Selain itu seperti yang sudah aku sebutkan, aku juga ingin Haru lebih memperbanyak novel kategori remaja yang juga semenarik novel kategori lainnya. Semoga dengan genre yang beragam dan novel remaja yang juga diperbanyak semakin membuat pembaca remaja sepertiku yang menggemari novel Haru semakin rajin mengoleksi buku-buku yang nantinya akan diterbitkan oleh Haru ^O^

Dan entah kenapa, novel-novel di atas semuanya memiliki cover berwarna orange hahaha. Such a long post~ 

2014agneskoo

No comments:

Post a Comment