Sunday, February 16, 2014

Review: The Sorceress (The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel #3) by Michael Scott

Judul: The Sorceress (The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel #3)
Penulis: Michael Scott
Penerbit: Matahati
Halaman: 620pg

Rating: 4.5/5 stars

Josh telah dibangkitkan. Flamel membawa si kembar menuju London, kota kekuasaan Dee. Ia berencana memberi mereka pelatihan elemen berikutnya, air. Flamel akan membawa Sophie dan Josh menemui Gilgamesh sang Raja. Tentu saja Dee tak akan mengalah. Itu adalah kotanya. Ia pasti akan dengan mudah menangkap Flamel. Meski selama berabad-abad, ia selalu gagal.


Di Alcatraz, Paranelle Flamel masih terjebak. Sang Sorceress terkepung dengan adanya Nereid di laut dan ratusan hewan-monster mitologi yang ada di penjara. Ia mendapat bantuan dari si Tetua Laba-Laba, Aerop-Enap. Tapi Dee telah mengirim pasukan lain untuk melumpuhkannya. Dewi Gagak telah siap melahap Paranelle. Tak hanya sang Dewi yang datang, Machiavelli juga ingin menyerangnya. Perry harus menyelamatkan Nicholas, tapi menyelamatkan dirinya sendiri pun sangat sulit.

Seperi yang telah diduganya, Flamel tak akan mudah menemui sang Raja. Semua orang suruhan Dee sangat menyulitkan. Untung saja Saint-Germain telah mengirim bantuan padanya. Palamedes - sang Kesatria membantunya selama berada di London. Tapi kenapa ia malah mempertemukan Flamel dengan kaki tangan Dee? Ia adalah musuh Flamel sejak mengkhianatinya dulu, sang Penyair - William Shakespeare
img; edited by me

Akhirnya selesai buku ke 3. Buku ini paling tebal dibanding buku lain di seri ini. Di buku kali ini, yang menjadi sorotan utama adalah Paranelle Flamel (selain di kembar tentunya). Aku senang karena akhirnya bisa mengenal sang Sorceress dengan lebih baik. Karena, pada 2 buku sebelumnya, tidak banyak bab yang menceritakan tentang Paranelle. Akhirnya di buku ini, rahasia sang Sorceress yang ditakuti terungkap sedikit demi sedikit. 

Tidak kalah dengan dua seri pertama, sejak memulai buku ketiga, Scott telah berhasil membuatku penasaran. Mulai dari perjalanan mereka ke London yang membuat tegang karena itu merupakan daerah kekuasaan Dee hingga makhluk-makhluk baru yang diciptakan Scott. Aku sangat shock terutama ketika menemukan tokoh William Shakespeare yang selama ini hanya dikenal sebagai seorang penyair terkenal menjadi bagian dalam cerita ini.

Dan! Yang paling membahagiakan adalah kembalinya Scatty ^O^ Aku sangat suka karakter Scatty yang konyol tapi pemberani. Kemunculannya lagi merupakan salah satu twist yang mengejutkan. Banyak twist yang tidak terduga. Beberapa merupakan 'perpanjangan' dari cerita sebelumnya. Maksudnya bahwa, pada cerita sebelumnya seorang tokoh memiliki latar belakang, maka di sini, latar belakang itu menjadi sebuah kejutan. Hal ini yang membuatku kagum pada Michael Scott. Karena artinya, ia telah membuat plot jangka panjang di mana segalanya terencana dengan sangat matang, susah banget pastinya!

Latar tempat yang selalu berpindah di setiap bukunya juga membuatku penasaran dengan tempat-tempat ajaib baru. Namun, aku agak sedikit terganggu dengan pengulangan pada pengenalan tokoh. Untuk pembaca yang memulai buku secara acak memang membantu, tapi karena aku membaca sejak awal, bagian pengulangan itu jadi menjenuhkan. Akhirnya, aku terpaksa mengurangi 0,5 poin :c

Overall, aku sangat jatuh cinta pada seri Nicholas Flamel. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut mengoleksi seri ini (berhubung ini buku pinjaman :p). Aku juga mendapat pengetahuan baru tentang makhluk mitos dan mitologi dengan cara yang lebih mengasyikan tentunya :3 

2014agneskoo

No comments:

Post a Comment