Penerbit
Haru adalah penerbit favoritku. Ehm…perkenalanku dengan dunia membaca dan jadi
suka banget baca novel. Dulu aku anti banget sama yang namanya baca buku,
apalagi novel. Menurutku buku tebal dan isinya itu-itu saja. Dan menurutku
(dulu) novel itu sudah tebal, berseri, ga ada gambar pula! Yang aku pertanyakan
saat itu “Kenapa sih orang suka baca ginian?” hahaha. Tapi mungkin memang
karma, sekarang justru addicted dengan baca novel. Awal mulanya ketika temanku (namanya Jasmine
:p) membawa salah satu buku terbitan Haru ke sekolah, dan saat itu aku masih
kelas 6 (masih bocah banget hahaha). Sebagai anak kecil yang penasaran sama
barang bawaan temannya, aku akhirnya meminjam buku yang dibawa Jasmine dan
iseng membacanya.
Sebenarnya saat itu aku belum selesai membaca, padahal sudah
lebih dari 1 bulan dia membawa buku itu ke sekolah (dulu baca buku memakan
waktu yang benar-benar gak sebentar cx), akhirnya saat ke toko buku, aku minta
mama membelikan novel tersebut. Berkat satu novel Haru itu, aku jadi suka baca
novel dan selama 2 tahun percaya atau nggak, novel yang kubeli semuanya
terbitan Haru (selain memang bagus, aku juga belum tahu banyak soal buku dan
gak tahu penerbit yang bagus lainnya hihi ^^).
Dan tidak
terasa sudah 3 tahun sejak aku mengenal Haru. Wuih..kalau bayi, 3 tahun itu sedang
masa imut-imutnya ^^)/(>,<
Happy 3rd
Anniversary Haru!!
Dari semua
buku Haru yang aku punya, 3 buku Haru favoritku berikut adalah buku-buku
favoritku
Jadi novel inilah yang merupakan novel pertamaku hohoho. Selain punya kenangan
sebagai novel pertama, tentu banya hal lain yang membuatku menempatkannya
sebagai posisi pertama.
Cover. Don’t judge a book by its cover, ya memang ini berlaku untukku tapi the first thing you see from a book is its cover. Jadi mau tidak mau kalau cover buku itu sendiri bagus tentunya akan menambah selera untuk memilikinya kan? Saat melihatnya di sekolah saat itu, aku penasaran karena melihat covernya yang unik, lucu, dan manis. Cover Seoulmate memiliki warna yang cenderung soft dan komposisi di dalamnya tidak terlalu ramai. Penggambaran tokoh dengan kartun juga menambah kesan cute. Belum lagi kartun Jang yang digambarkan sangat mirip dengan Jang Geunsuk. Ternyata Kak Lia merupakan penggermanya toh :p. Di buku ke-2 Seoulmate (Seoulmate is You), aku sebenarnya menantikan cover manis seperti buku pertama. Sayangnya, sang ilustrator di buku pertama tidak mendesain buku ke-2 dan sepertinya ia juga tidak mendesain cover-cover buku Haru lainnya (sejauh yang aku amati dari semua buku Haru yang pernah aku baca).
Cover. Don’t judge a book by its cover, ya memang ini berlaku untukku tapi the first thing you see from a book is its cover. Jadi mau tidak mau kalau cover buku itu sendiri bagus tentunya akan menambah selera untuk memilikinya kan? Saat melihatnya di sekolah saat itu, aku penasaran karena melihat covernya yang unik, lucu, dan manis. Cover Seoulmate memiliki warna yang cenderung soft dan komposisi di dalamnya tidak terlalu ramai. Penggambaran tokoh dengan kartun juga menambah kesan cute. Belum lagi kartun Jang yang digambarkan sangat mirip dengan Jang Geunsuk. Ternyata Kak Lia merupakan penggermanya toh :p. Di buku ke-2 Seoulmate (Seoulmate is You), aku sebenarnya menantikan cover manis seperti buku pertama. Sayangnya, sang ilustrator di buku pertama tidak mendesain buku ke-2 dan sepertinya ia juga tidak mendesain cover-cover buku Haru lainnya (sejauh yang aku amati dari semua buku Haru yang pernah aku baca).
Alur cerita. Buku ini memiliki genre romance-fantasy secara garis besar
dengan bumbu komedi di dalamnya. Meski dengan genre romance, sebagai anak SD
dulu, aku tidak merasa berat membacanya
namun justru merasa fun dan tertarik. Pembawaan sang penulis yang tidak
terkesan dipaksakan serta isi ceritanya yang ringan membuatku semakin jatuh
cinta.
Detil-detil kecil. Dalam sebuah buku ilustrasi kecil
yang biasanya terdapat di awal bab baru sangat membantu aku secara pribadi
untuk refresh mata setelah membaca tulisan berderet-deret. Di buku ini ilustrasi itu berupa hantu cute yang melayang. Simpel
tapi sesuai tema. Karena buku ini berlatar di Korea, tentu saja ada selipan
bahasa-bahasa Korea. Bagi orang awam, aku
merasa kosakata dalam bahasa Korea di dalamnya tidak menyulitkan.
Overall. Aku tentu saja suka sekali pada buku ini dan pada penulisnya yang juga menjadi
salah satu penulis favoritku, Lia Indra Andriana. Sejak membaca Seoulmate,
buku-buku karyanya menjadi barang wajib untuk dikumpulkan :3 Aku juga sudah
beberapa kali re-read buku ini dan tetap saja nggak bosan.
ps: dan sepertinya saat kali pertama aku membacanya, aku sempat menangis
di akhir cerita.
Cover. Warna yang dipakai lebih
dominan cerah. Gambar yang dipakai juga menurutku sanagt menceritakan ceritanya
sendiri. Meskipun tidak terlalu menjadi cover buku favoritku, tapi covernya
cukup menggoda dan membuat calon pembacanya penasaran.
Alur cerita. Awalnya melihat buku setebal ini,
aku cukup pesimis untuk tidak merasa bosan. Dan benar saja, berjalan 100 halaman aku mulai merasa jenuh.
Bukannya tidak bagus, tapi kurasa aku belum mendapatkan mood membaca pada saat
itu. Karakter menulis Kim Eun Jeong kalau menurutku lambat, namun hal itulah
yang berusaha ditampilkan agar sang pembaca tenggelam di dalamnya. Memasuki
pertengahan, akhirnya aku benar-benar
tenggelam karena lelucon yang ada di dalamnya. Banyak twist manis yang membuatku penasaran pada akhir ceritanya.
Meski ingin tahu, aku merasa enggan mengakhiri buku ini. Sekitar 150 halaman terakhir aku benar-benar dibuat jatuh cinta
oleh buku ini. Dan saat memasuki ending cerita, tentu saja aku sulit untuk
move-on dari buku ini. Secara originalitas, aku rasa novel rom-com yang satu
ini setiap tokoh memiliki karakter yang
kuat sehingga sampai saat ini aku tidak bisa membandingkannya dengan
karakter novel lainnya. Selain itu jalan
ceritanya cukup unpredictable. Ini bukan kisah cinta segitiga tapi tetap
saja ada rintangan yang membuatku amat penasaran.
Sedikit yang menyulitkanku membaca novel ini, karena jumlah halaman yang
cukup tebal aku sebenarnya berharap agar
ukuran font yang digunakan sedikit lebih besar. Saat membaca tentu saja ada
satu titik jenuh, ditambah dengan ukuran font dengan jarak yang rapat tentu
menghambat, kan?
Overall. Dari ketiga novel Kim Eun Jeong yang telah
diterjemahkan dan diterbitkan Haru ini adalah novel favoritku. Setiap kali ada yang mau meminjam novel dariku,
ini salah satu buku yang aku recommend dibaca karena sesuai dan tidak berat
untuk remaja seusiaku =)) “Seruu dan
lucu bangeettt!”, itu komentar teman-teman yang sudah pinjam hihi ^^
Cover. Pertama kali lihat langsung berpikir bahwa buku ini memiliki cover yang simple tapi
attractive. Warna orange yang dipakai menurutku pas, tidak terlalu pucat
dan tidak terlalu mencolok sehingga membuat sakit mata. Meskipun simple, tapi
ini termasuk cover novel favoritku. Mungkin karena tidak banyak yang bisa diceritakan dari cover itu sendiri sehingga bagi
yang belum baca menjadi penasaran.
Alur cerita. Kali ini nuansa fantasy yang
diangkat oleh cerita ini. Sejak membaca
sinopsisnya saja sudah membuat penasaran dan bertanya-tanya siapa sosok si
hantu ini. Memulai beberapa lembar pertama yang sebenarnya terkesan kabur
justru bukan membuatku bingung tetapi jadi tambah semangat untuk mengetahui
rahasia-rahasia itu. Menurutku isi
ceritanya sangat unpredictable. Menarik dan tidak membosankan. Ukuran yang
pas juga menjadi factor pendukung. Mungkin bukunya sengaja dibuat tipis karena
endingnya membuatku berharap semoga dibuat sekuelnya :p (request tersendiri
nih). Kalau soal karakter penulisnya dalam menuangkan ide-ide, aku sendiri
merasa tipe menulisnya mirip dengan Lia Indra Andriana dan Orizuka dari segi
‘ringan’-nya itu. Kak Fei berhasil
membuat aku terus membaca dan tidak merasa bacaan ini ‘berat’, benar-benar
mengalun pokoknya!
Yang lucu adalah, aku merasa bahwa aku pernah mendengar nama tokoh yang
bernama ‘dokkaebi’. Dan ternyata aku mendengarnya dari salah satu home shopping
hahaha. Hmm..dan “Bi” berarti hujan dalam bahasa Korea, sehingga aku kira
ceritanya tentang hujan. Ternyata tidak ada sangkut pautnya dengan hujan.
Overall. Aku sangat suka karena ini satu-satunya novel dengan genre fantasy
pure yang diterbitkan Haru. Benar-benar tidak mengecewakan meskipun tadinya
aku hanya coba-coba membaca karya Fei. Komentar
teman-teman yang sudah pernah membaca ini juga sangat baik (buku ini juga
aku recommend ke teman-teman dan list yang mau pinjam masing panjaaang lho :d).
Semoga buku ini ada sekuelnya karena aku masih penasaran akan kelanjutan
kisahnya yang menurutku agak gantung.
Sejauh ini aku punya 20 buku yang sudah
diterbitkan Haru.
Semuanya adalah buku fiksi campuran dari novel terjemahan dan novel lokal
dengan berbagai genre. Secara garis besar tentu saja tidak mengecewakan :D. Dua
di antara novel Haru yang aku miliki merupakan hadiah dari memenangkan lomba,
dan aku bisa memilih sendiri hadiahnya. Saat itu aku meminta Sweet Melody
series. Dan ini beberapa buku yang ada di rak bukuku, sisanya lagi dipinjam :p
Saranku
untuk Haru adalah untuk beberapa novel terjemahan yang cenderung tebal, ukuran font dapat diperbesar sehingga
tidak menyulitkan pembacanya. Aku juga sangat berharap semoga cover novel semacam “Seoulmate” bisa
kembali dibuat. Entah kenapa aku sangat suka cover seperti itu *^*. Untuk
kekurangan sendiri, aku merasa kebanyakan buku yang diterbitkan
Haru bergenre romance dan belum banyak yang ditujukan bagi pembaca remaja
sepertiku. Karena itu aku agak sulit untuk memilih buku dan aku juga dulu
belum tahu bahwa novel yang kubeli ternyata kategori dewasa muda dan bahkan
dewasa. Contohnya saat aku membeli novel “After D-100” dan “4 Ways to Get a Wife”, kedua novel tersebut adalah novel dewasa, namun karena saat aku
membelinya aku belum mem-follow twitter Haru sehingga aku tidak tahu bahwa
kategorinya tidak sesuai umurku. Cover novel-novel di atas juga tidak menunjukkan tanda bahwa keduanya merupakan novel bergenre dewasa. Karena alasan
itulah aku tertarik karena memang covernya yang manis menurutku. Ketika membaca
aku baru sadar bahwa itu adalah novel romance dewasa huh :c (padahal sebenarnya
novel-novel itu bagus dan di luar mark ‘dewasa’-nya aku suka).
Kedepannya aku sangat berharap bahwa novel yang
diterbitkan Haru memiliki genre yang beragam, tidak hanya terpaku pada
romance. Selain itu seperti yang sudah aku sebutkan, aku juga ingin Haru lebih memperbanyak novel kategori remaja yang juga
semenarik novel kategori lainnya. Semoga dengan genre yang beragam dan
novel remaja yang juga diperbanyak semakin membuat pembaca remaja sepertiku
yang menggemari novel Haru semakin rajin mengoleksi buku-buku yang nantinya
akan diterbitkan oleh Haru ^O^
Dan entah kenapa, novel-novel di atas semuanya memiliki cover berwarna orange hahaha. Such a long post~
2014agneskoo
No comments:
Post a Comment