Judul: The Necromancer (The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel #4)
Penulis: Michael Scott
Penerbit: Matahati
Halaman: 492pg
Rating: 4/5 stars
Flamel
bertemu kembali dengan Paranelle. Mereka dan si Kembar juga telah kembali ke
San Fransisco untuk menyelamatkan kota itu dari serangan monster-monster yang
akan dilepas Machiavelli ke kota itu. Si Kembar mendapatkan waktu untuk menemui
bibi mereka sementara pasangan Flamel juga kembali ke rumah. Tanpa diduga,
saudari kembar Scathach mendatangi Sophie dan Josh. Aoife mencari keberadaan
saudarinya yang hilang – ya, sebenarnya dia terperangkap ketika melewati
gerbang ley. Sophie diculik olehnya. Di situlah ia bertemu dengan manusia abadi
asal Jepang, Niten.
Saint-Germain
dibantu Palamedes dan Shakespeare berusaha menyelamatkan Scathach dan Joan of
Arc yang terjebak di masa lalu…atau hal itu hanya menurut mereka. Mungkin keduanya
tidak benar-benar berada di masa lalu…
Josh juga
dihadapkan kepada siapa ia akan percaya. Pasangan Flamel yang selama ini
menutupi kebenaran darinya dan saudarinya atau Dee yang memeberinya kata-kata
manis penuh tipuan.
Aku
sebenarnya sudah optimis sejak awal bahwa aku akan menyukai buku ini. Tapi…ketika
memasuki pertengahan, aku membaca beberapa review di goodreads yang menyatakan
bahwa buku ini terasa seperti mengulur-ulur dsb. Nah hal itulah yang merubah
beberapa presepsiku (atau mungkin aku terpengaruh .-. ?)
Aku masih menyukai jalan ceritanya kok hahaha. Sejauh ini, aku masih belum bosan
membaca cerita yang terkesan panjang ini. Menurutku, cara Michael Scott
mengembangkan karakter tokoh sangat menarik. Bagaimana dia menggantung beberapa
rahasia di buku-buku sebelumnya dan diungkap di buku sejanjutnya tanpa
menimbulkan perasaan ‘maksa’. Tokoh- tokoh baru yang dimunculkan juga selalu
membuatku tertarik. Menarik untuk mempelajari berbagai tokoh mitologi, mitos,
dan legenda yang terdapat di dunia. Terutama karena disajikan dengan cara yang
unik.
Kekurangannya
adalah, tidak ada konflik berarti yang
ditampilkan di buku ke -4 ini. Memang rasanya seperti ia mencoba
memanjangkan cerita dan tidak tahu ke mana arahnya. Tidak terlalu menantang
seperti buku-buku sebelumnya. Yang kurasakan justru ia lebih banyak menggantung
cerita di sini.
Tapi yang
seperti aku bilang sebelumnya, memang
pada dasarnya aku suka dengan serial ini sehingga tidak terlalu masalah
untukku tentang pendapat “mengulur” ketika membaca buku ini. Aku masih
menikmatinya dengan baik. Hanya saja, mulai sekarang aku tidak akan membaca
review tentang buku dulu (terutama yang jelek-jelek lol) karena mudah sekali
terpengaruh olehnya.
Hoho,
sekian dulu untuk kali ini. Be back in 2 weeks :3
2014agneskoo
No comments:
Post a Comment