Pengarang: Katrhryn Littlewood
Penerbit: Mizan Fantasi
Halaman: 320pg
Harga: IDR 49,500
Rating: 4/5
Seorang
gadis kecil berusia 12 tahun yang tinggal bersama keluarganya yang merupakan
pemilik Toko Roti Follow Your Bliss Bakery di Calamity Falls bernama Rosemary
Bliss tak sengaja melihat orangtuanya menggunakan sihir sebagai bahan baku
kue-kue mereka. Itulah sebabnya, seluruh kota sangat menyukai kue buatan
keluarga Bliss. Kue-kue yang mereka buat selalu bisa membantu setiap masalah
yang dialami penghuni kota. Rose pun merasa penasaran dan ingin mempelajari
resep-resep yang ternyata disimpan dalam sebuah buku keluarga Bliss yang
tersembunyi dalam sebuah ruang rahasia di rumah mereka!
Suatu hari, sebuah bencana terjadi di pusat kota, orangtua Rose diminta membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan resep ajaib rahasia buatan mereka yang terdapat pada roti yang mereka buat. Mereka akhirnya meninggalkan Rose beserta saudara-saudaranya, Ty, Sage, dan Leigh selama satu minggu untuk menolong warga kota. Sebelum meninggalkan anak-anak mereka, Purdy, ibu Rose menitipkan kunci rahasia di mana mereka menyimpan Bliss Cookery Booke, buku resep rahasia kue ajaib keluarganya. Dan tentu saja Rose senang…tapi, orangtua Rose tak lupa mengingatkan tak ada yang boleh membuka ruang rahasia keluarga mereka, apalagi menyentuh buku itu. Tentu saja Rose kecewa, bagaimana tidak?
Setelah
kepergian orangtuanya, tiba-tiba seorang gadis dating dan mengaku sebagai
bagian keluarga Bliss. Bibi Lily. Ia memiliki tanda lahir yang sama dengan
seluruh anggota keluarga Bliss. Dengan mulut manis dan tingkahnya, Bibi Lily
mampu meyakinkan Rose dan saudara-saudaranya bahwa ia memang bagian keluarga
mereka dan sudah selayaknya mereka percaya padanya. Rose, Ty, Sage, bahkan
Leigh yang sudah termakan kata-kata Bibi Lily mulai penasaran dan bermain-main
dengan buku resep keluarga mereka yang seharusnya menjadi rahasia. Kejadian-kejadian
mulai menimpa Calamity Falls akibat ulah mereka. Saudara-saudara Rose
memaksanya untuk memberi tahu Bibi Lily dan meminta tolong padanya. Tapi Rose
enggan dan justru berusaha mengendalikan keadaan sendiri.
Bagaimana
Rose mampu menyelesaikan kekaucauan yang telah ia buat? Apakah akhirnya ia akan
meminta bantuan dari Bibi Lily? Tapi keadaan sudah di luar kendali!! Dia benar-benar
harus menyelesaikannya sebelum Mr. dan Mrs. Bliss kembali!
edited by me |
Sebenarnya
buku ini udah terpajang di rak buku hampir sebulan. Entah kenapa baru bisa
selesai sekarang hahaha. Awalnya saja sudah bikin penasaran. Dan memang
komentar teman-teman yang mereccomend buku ini untukku bagus. Kesulitan pertama
mungkin karena nama tokohnya yang asing dan sulit diingat, tapi lama-lama aku
mulai terbiasa.
Hal pertama
yang aku suka dari buku ini adalah covernya. Warnanya gelap tapi menarik dengan
segala animasinya, artistic. Dengan ditampilkannya gambaran dari Follow Your
Bliss Bakery dan segala cake yang terpajang rapi membuat aku lapar :p. Selain
itu warna samping kertas yang juga cocok sama covernya, biru, menurutku sangat
menggoda. Aku juga sangat suka dengan penggunaan font pada judul yang unik tapi
tetap simple. Fyi, illustration by Iacopo Bruno :D
Memasuki
awal cerita aku mulai penasaran dengan konflik apa nih yang kira-kira akan
disampaikan oleh Kathryn Littlewood. Sebagai pemanasan, ia lebih fokus
memperkenalkan para tokoh dan latar tempat. Caranya memperkenalkan juga
menarik. Kathryn lebih banyak menunjukkan kebiasaan tokoh-tokohnya. Aku juga di
bawa menuju kota yang unik. Membayangkan arsitektur kota yang ‘ajaib’ dengan
segala keanehannya. Belum lagi detil kue-kue yang dibuat oleh keluarga Bliss.
Ketika orangtua Rose pergi, di situlah mulai muncul konflik. Dimulai dengan
kedatangan Bibi Lily yang dengan mudahnya masuk ke dalam keluarga Bliss.
Karakter utama yang merupakan anak-anak menunjukkan sikap merka yang polos dan bahkan
jadi menyebalkan saking polosnya -_- huh. Sikap Rose dan saudara-saudaranya
yang terlalu gampang percaya dan tidak berpikir dua kali sukses membuat aku
gemas sendiri. Ternyata dulu, sebagai anak kecil, aku bodoh banget ya? Itu
salah satu yang aku pikirkan saat membaca. Kadang aku jadi malas sendiri karena
kepolosan anak-anak ini. Tapi sebenarnya di situlah masalah mereka. Konfliknya
timbul akibat sikap anak-anak polos ini. Benar-benar unpredictable.
Cara
menulisnya sendiri tidak memberatkanku. Congrats juga untuk sang penerjemah
Nadia Mirzha yang bisa menggambarkan keadaan kota serta bentuk makanan dengan
baik, jadi aku sendiri sebagai pembaca nggak kesulitan membayangkannya. Aku
kagum dengan Kathryn (sebenarnya pada semua penulis novel genre fantasy) yang
mampu membuat nama-nama aneh yang membuat pembaca masuk ke dunia lain dan
berkhayal. Di dalam buku ini banyak resep yang menggunakan bahan ajaib, yang
jelas kalau memang benar bisa magic itu ada, aku mau coba buat \(^^)/. Aku juga
menikmati kekonyolan yang timbul karena tingkah anak-anak kecil ini. I enjoyed
it!
2014agneskoo
Terima kasih :)
ReplyDelete