Judul: I Am Number Four
Penulis: Pittacus Lore
Penerbit: Mizan Fantasi
Halaman: 500pg
Haloooo,
akhirnya me-review lagi :33 ! Aku pernah menonton film dari adaptasi novel ini
sekitar 3-4 kali (mungkin lebih) aku juga nggak ingat pasti hohoho. Bulan
Desember tahun lalu, temanku baru member tahu kalau filmnya diadaptasi dari
novel. Rencana awalnya sih dia mau beli, dan aku tinggal pinjam, tapi dia lagi
tergila-gila sama seri STPC – GagasMedia. Jadilah buku ini milikku sekarang :D
kebetulah saat itu, Mizan berulang tahun ke 5. Jadi aku mendapat potongan harga
50% menjadi 18k aja! Hihi
--------
Planet
Lorien yang indah itu diserang oleh para kaum Mogadorian. Sembilan orang anak
dan penjaga mereka diungsikan ke Bumi. Mereka akan kembali saat keadaan di
planet itu sudah tenang. Para Mogadorian juga mengejar mereka hingga ke bumi.
Mereka harus memastikan bahwa kesembilannya terbunuh untuk menguasai Planet
Lorien. Dan mereka, harus membunuh dengan urutan yang tepat.
Nomor satu,
dua, dan tiga telah tewas. Kini nomor empat sedang diincar. Ia harus terus
bersembunyi dan berpindah-pindah tempat agar tidak terlacak. Sepertinya baru
beberapa bulan lalu ia mengganti nama, kini namanya John Smith. John dan
penjaganya, Henri baru saja pindah ke Ohio.
Di sekolah
barunya, ia bertemu Sarah. Gadis itu selalu diam-diam mencuri perhatiannya. Sayangnya
Sarah masih ‘dibuntuti’ oleh mantan pacarnya. Selain itu, ada anak lain bernama
Sam yang tergila-gila dengan alien.
Tanpa John
dan Henri sadari, mereka dalam bahaya. John bisa jadi sudah jatuh cinta pada
Sarah, tapi mereka masih harus bergerak untuk menghindari para Mogadorian. John
juga sepertinya terlalu banyak menarik perhatian di sekolah…
Butuh
sekitar 3 jam untuk menyelesaikan buku ini (kalau ditotal). Aku sangat
penasaran untuk membandingkan versi manakah yang lebih bagus, buku atau film?
Cukup kaget sebenarnya ketika tahu bahwa cerita ini ditulis dengan POV orang
pertama, John sendiri. Selain itu, aku merasa ada yang aneh dengan versi
terjemahannya. Apa? Menurutku bahasanya terlalu informal dan cukup
membuatku tidak nyaman. Misalnya penggunaan kata “nggak”. Agak aneh, serasa membaca jurnal anak baru
masuk SMP hahaha.
Nah, yang
unik di buku ini adalah, si penulis menggunakan namanya sebagai dasar dari
nama-nama tempat dan karakter. Misalnya Planet Lorien dari “Lore” atau menyebut
dirinya sebagai Tetua di planet tersebut dan sebagainya. Di halaman terdepan
buku juga ada semacam “anjuran” sebelum membaca, beirisi tentang si penulis
yang mencoba meyakinkan pembacanya bahwa makhluk-makhluk dalam bukunya memang nyata dan sedang bersembunyi di suatu
tempat di sekitar kita. Hahaha, sebenarnya sih kalau boleh jujur, itu agak
konyol. Tapi aku suka idenya :p
Aku tidak
begitu menikmati bagian awal dan akhir pada buku ini. Di bagian awal, tidak
begitu membuat penasaran, jadi aku memaksakan untuk membacanya. Memasuki bagian
pertengahan, aku mulai menikmatinya. Terutama di bagian-bagian yang tidak dapat
kusaksikan di film. Memasuki bagian akhir, aku melewati bagian yang menurutku
terlalu bertele-tele. Tidak begitu ingin kubaca karena terasa menjenuhkan.
Selain itu,
aku juga kurang “mengerti” dan “memahami” si tokoh utama, padahal ditulis
melalui sudut pandangnya. Aku tidak merasakan emosi yang mungkin dirasakannya.
Karakter Sarah dalam cerita ini juga terkesan terlalu lemah. Yah, mungkin saja
karena aku memang tidak suka kalau yang bisa dikembangkan dari perempuan hanya
lemah, cengeng, terelalu bergantung, dan hal semacamnya.
Secara
keseluruhan, aku menikmati cerita ini. Paling tidak aku menyeleseikannya kan?
Hihihi. Seri ini memiliki 4 judul lainnya (kalau tidak salah sih :d), aku masih
akan meneruskannya kok. Terutama jika ada yang mau mensponsoriku untuk
memilikinya. Hahaha, jk!
3.5 ★ (^^/\)
No comments:
Post a Comment